Cakrawala Belajar | Blitar, 18 Maret 2024.
Puasa ramadhan merupakan perintah Allah Swt terhadap umat nabi muhammad Saw yang tertuang dalam Al qur'an surat al baqarah ayat 183. "hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa" berdasarkan ayat tersebut, tujuan puasa untuk umat nabi muhammad Saw supaya menjadi orang yang bertaqwa, puasa dijalankan selama sebulan penuh yang cukup lama bagi pemula, bulan ramadhan tentu mempunyai nilai keutamaan sangat istimewa dibandingkan dengan bulan yang lain, sebagai seorang muslim yang menjalankan sudah sepatutnya memulai puasa ramadhan dengan niat benar-benar memaksimalkan ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunah sebab keutamaannya melakukan ibadah dibulan ramadhan sangat besar.
Ustadz Ali Mas'ud S.Pd.I |
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dibandingkan bulan-bulan yang lainnya. Allah mengkhususkan bulan ramadhan untuk umat nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, penting menyambut bulan ramadhan 1445 H dengan menata niat yang istimewa pula sebagaimana yang diajarkan oleh ulama-ulama diantaranya niat menjalankan ibadah puasa karena perintah Allah (sebagaimana niat kita pada umumnya), niat puasa seperti niatnya Rosulullah sholallahu alaihi wasallama dan para keluarganya, sahabatnya, niat seperti niatnya para wali (kekasih-Nya), ulama dan para Sholihin, niat untuk menjaga dari perbuatan yang dilarang oleh Allah baik secara dhohir maupun batin, niat menyenangkan Rosulullah sholallahu alaihi wasallama, niat menyenangkan guru kita yang telah mengajari ilmu, niat perbanyak sedekah, niat bisa hatam Al Qur'an, niat membersihkan anggota dhohir dan batin baik untuk kesehatan maupun bersihnya jiwa raga, niat untuk melapangkan hati, hati bersih, hati lembut, niat supaya mendapatkan ilmu yang manfaat dan berkah, niat supaya menjadi orang yang pandai bersyukur dan niat-niat yang baik keseluruhannya.
Puasa itu sebagian dari pada sabar
sebab secara dhohir ia menahan makan dan dahaga, sabar sampai waktu berbuka,
begitu pula batin orang yang berpuasa ia sabar atas apapun yang ia lakukan baik
sabar atas melakukan kebaikan, kewajiban maupun sabar atas menjauhi (menjaga)
dari hal-hal yang merusak nilai-nilai puasa.
Tempat niat
itu di didalam hati, maka saat niat orang yang puasa diharuskan untuk menghadirkan
dan menyengaja dalam hati hakikatnya puasa yakni menjaga dari segala bentuk
yang membatalkan puasa seperti makan, minum, bersetubuh suami istri di siang
hari, sehingga niat
tidak cukup (tidak sah) jika hanya diucapkan dilisan semata tanpa menyengaja
didalam hati. Imam nawawi berkata, niat
adalah bermaksud melakukan sesuatu dan bertekad mengerjakan.
Rasulullah Saw. Bersabda :
اِنَّمَا
الأَعْمَالُ بِالنِّيَات وَاِنَّمَا لِكُلٍّ امْرِئٍ مَا نَوَى
artinya : “ Sesungguhnya amalan itu
tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia
niatkan” (HR. Bukhori dan Muslim)
Ulama empat madzhab sepakat bahwa
salah satu syarat sah puasa adalah niat. Hanya saja ada perbedaan pendapat
mengenai teknis niatnya. Selain imam malik sepakat bahwa wajib untuk niat
dilakukan setiap harinya, sedangkan menurut madzhab malikiyah dicukupkan dengan
sekali niat dalam sebulan dan dilakukan pada malam pertama puasa dan tidak
wajib untuk mengulang niat pada tiap harinya.
Pendapat madzhab malikiyah juga
banyak dilakukan di indonesia. Meskipun mayoritas penduduk indonesia menganut
madzhab syafi’i, namun untuk niat puasa sebulan penuh ini biasanya mereka
dibimbing oleh para kyai, masyayikh dan ustadz saat malam pertama puasa dimushola,
surau dan masjid, untuk bersama-sama melaksanakan niat puasa sebulan versi
madzhab malikiyah.
Namun bukan berarti disimpulkan
bahwa tidak perlu niat dihari-hari berikutnya, masyarakat tetap dibiming rutin
setiap harinya untuk melaksanakan niat puasa bersama setelah melaksanakan
sholat tarawih berjamaah.
Penulis mengadobsi
dawuhnya masyayikh lirboyo KH. Ahmad Idris Marzuki beliau menegaskan bahwa “niat
semacam ini untuk berjaga-jaga agar tetap sah puasa kita, disaat kita mengalami
lupa tidak niat, sebab terkadang kita sibuk aktifitas dan tidak sahur,
tiba-tiba sudah waktu sholat subuh, maka sebaiknya pada hari pertama bulan
ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada pendapatnya imam malik yang
memperbolehkan niat dalam satu bulan dan dilaksanakan pada awal bulan ramadhan.
Dan dengan cara tersebut bukan berarti tiap hari kita tidak perlu berniat,
tetapi cukup sebagai jalan keluar ketika kita benar-benar lupa” (KH.Ahmad Idris
marzuki, sabil al huda, hal. 51)
Niat puasa ramadhan sebulan penuh
نَوَيْتُ صَوْمَ
جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ
فَرْضًا لِلّهِ تَعَالَى
“saya niat
berpuasa disepanjang bulan ramadhan tahun ini dengan mengikuti imam malik,
fardhu karena Allah”
Niat puasa
ramadhan disetiap malam hari yang dibaca oleh imam taraweh bersama jamaah
نَوَيْتُ صَوْمَ
غَدٍ اَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّهِ
تَعَالَى
“saya niat
puasa besok untuk memenuhi fardhu bulan ramadhan tahun ini, fardhu karena
Allah”
Niat puasa ramadhan wajib dilakukan
dimalam hari sebelum terbitnya fajar atau sebelum waktunya subuh sebagaimana
sabda Rasulullah Saw.
مَنْ لَمْ
يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ (روه الدرقطني)
Artinya : “ barangsiapa yang belum berniat puasa dimalam hari sebelum
keluarnya fajar (sebelum subuh) maka puasanya tidak sah (batal). (HR. imam
daruqutni)
Niat merupakan pembeda dalam ibadah dengan aktifitas lain, sebab itu
menjadi rukun syarat sah semua ibadah. Niat menjadi posisi pertama dalam
melakukan sebuah ibadah. Ditegaskan dalam al qur’an surat al baiyinah ayat 5.
وَمَا اُمِرُوا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِنَ لَهُ الدِّيْن حُنَفَاءَ
وَيُقِيْمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِيْنُ القَيِّمَة
Artinya: “Padahal mereka tidak
disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan
menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS.
Al-Bayyinah:5).
Menjalankan ibadah puasa ramadhan penting menata niat hanya mengharapkan ridho, ampunan dari Allah Swt. demikan akan menjadikan ibadah menjadi kualitas dan istimewa sebab tanpa ada tendensi lain murni taat menjalankan perintah Allah Swt. puasa ramadhan dapat menebus dosa-dosa yang telah lewat dengan syarat puasanya ikhlas sebagaimana Rosulullah Saw bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : “ Barangsiapa berpuasa dibulan ramadhan karena
iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu” (HR. Bukhori dan muslim)
Semoga puasa tahun ini, bisa kita
laksanakan dengan sebaik-baiknya ibadah.
Marhaban yaa Ramadhan 1445 H
Sumber : Ali Mas'ud
Editor : Surayanah
1 Komentar
masyaAllah sangat bermanfaat..
BalasHapus